Wanita Meyusun Shaf Shalat Dari Belakang?
Apa benar wanita menyusun shaf dari belakang? Bagaimana penjelasanya?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Mengenai aturan shaf lelaki dan wanita, dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
Shaf terbaik lelaki adalah yang paling depan dan yang terburuk, yang paling belakang. Sementara shaf terbaik wanita yang paling belakang dan yang terburuk yang paling depan. (HR. Ahmad 7565, Muslim 1013, dan yang lainnya).
Berdasarkan hadis ini, jika wanita shalat jamaah di masjid yang bercampur dengan lelaki dan mereka tidak dihijab sempurna, maka wanita menyusun shaf dari belakang.
Namun jika mereka dihijab sempurna, sehingga terpisah sempurna antara lelaki dan wanita, tidak bisa melihat sama sekali, maka aturan shaf kembali ke aturan umum, bahwa shaf terbaik adalah yang terdepan.
Kita simak keterangan an-Nawawi,
أما صفوف الرجال فهي على عمومها فخيرها أولها أبدا وشرها آخرها أبدا أما صفوف النساء فالمراد بالحديث أما صفوف النساء اللواتي يصلين مع الرجال وأما إذا صلين متميزات لا مع الرجال فهن كالرجال خير صفوفهن أولها وشرها آخرها
Untuk shaf lelaki berlaku umum, yang terbaik adalah terdepan dan terburuk, yang paling belakang. Sementara untuk shaf wanita, seperti yang dimaksud dalam hadis, adalah shaf wanita yang shalatnya bareng dengan lelaki. Namun apabila para wanita itu shalat secara terpisah, tidak gabung dengan lelaki, maka mereka seperti lelaki, shaf terbaik yang paling depan dan shaf terburuk yang paling akhir. (Syarh an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 4/159)
Keterangan lain disampaikan oleh Imam Ibnu Baz,
الحديث المذكور صحيح ، ولكنه محمول عند أهل العلم على المعنى الذي ذكرت ، وهو كون الرجال ليس بينهم وبين النساء حائل، أما إذا كُنَّ مستورات عن الرجال فخير صفوفهن أولها، وشرها آخرها كالرجال، وعليهن إتمام الصفوف الأول فالأول
Hadis yang disebutkan statusnya shahih. Akan tetapi ulama memahami dengan makna seperti yang telah kusebutkan, yaitu pada kondisi tidak ada penghalang antara lelaki dan wanita. Namun jika para wanita ini tertutup dari lelaki, maka shaf yang terbaik adalah yang paling depan dan yang paling buruk adalah yang paling belakang. Sebagaimana ketentuan untuk shaf lelaki. Karena itu, mereka menyusun shaf dari depan. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 25/145)
Apa yang Dimaksud Shaf Terburuk?
Kata an-Nawawi,
والمراد بشر الصفوف في الرجال والنساء أقلها ثوابا وفضلا وأبعدها من مطلوب الشرع وخيرها بعكسه
Yang dimaksud shaf paling buruk bagi lelaki dan wanita adalah yang paling sedikit pahalanya dan keutamaannya, dan yang paling jauh dari apa yang diinginkan syariat. dan yang terbaik berarti kebalikannya. (Syarh an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 4/159)
Mengapa Shaf Terakhir Wanita yang paling Bagus?
Kata an-Nawawi,
وإنما فضل آخر صفوف النساء الحاضرات مع الرجال لبعدهن من مخالطة الرجال ورؤيتهم وتعلق القلب بهم عند رؤية حركاتهم وسماع كلامهم ونحو ذلك وذم أول صفوفهن لعكس ذلك والله أعلم
Bagi wanita yang shalat bersama lelaki, shaf paling belakang disebut paling afdhal, karena mereka yang paling jauh dari kondisi ikhtilath dengan lelaki, paling jauh dari melihat lawan jenis, dan ketergantungan hati dengan mereka ketika melihat gerakan mereka atau mendengar suara mereka atau semacamnya. Sementara shaf terdepat yang paling buruk, karena lawan dari semua kondisi di atas. Allahu a’lam. (Syarh an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 4/159)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/26499-cara-wanita-meyusun-shaf-ketika-shalat.html